Tuesday, March 27, 2012

Cinta Beda Agama


Titik-titik airmata menghiasi pipi Laura semenjak kejadian kemarin. Dimana dia permalukan orangtua Sahlan didepan umum.. “Dasar perempuan murahan kamu!!! Kamu pikir saya mau kalau anak saya itu sama kamu.” Maki Ibunya.. “Kenapa tante? Apa karna beda agama?”Tangis Laura.. “Iya!!!” Jerit Ibunya sambil menarik tangan Sahlan keluar dari Kafe..

“Sahlan!!! Lemah kamu!” Pekik Laura.

 

Sampai hari ini Laura tetap betah dalam kesedihannya, di dalam hatinya dia bertanya-tanya.Kenapa aku sama Sahlan beda agama sih? Emang apa yang rugi jika kami bersatu? Kenapa Sahlan gak bela dia sedikitpun?Apa Sahlan udah enggak sayang lagi ama aku?

Diingatnya kembali perkataan Sahlan yang membawa dia ke langit ketujuh. ‘Aku cinta kamu Laura. Terlalu cinta malah.Jangan tinggalin aku ya?’ . Apa itu semua gombal Sahlan aja?. Mereka berdua saling mengingatkan.’Laura sayang inikan hari minggu.Jangan lupa gereja ya cinta?’…..Omongan Laura pun hampir sama dengan Sahlan.’Abang, udah solat belum? nanti aja terusin kerjaannya’

Semua itu dijawab dengan ‘terimakasih sayang’…’terimakasih cinta’

Tapi kenapa sekarang kejadiannya sangat bertolak belakang?Kenapa dia nyaris tidak mempedulikan Laura lagi? Arrggghhh… Laki-laki yang enggak bertanggung jawab. Kutuk Laura dalam hatinya..Laki-laki yang lari dari masalah..

Apa sahlan menyukai seseorang yang lebih baik dari aku? Tanya Laura pada diri sendiri dan dia tak menemukan jawaban. Apa orangtua sahlan menjodohkan dia?Apa ternyata orangtua sahlan tidak mau jika mempunyai menantu beda agama?

“APA SIH SALAHNYA TUHAN???JANGAN BIARKAN AKU SEPERTI ORANG GILA BEGINI!!!!!”Pekik Laura dengan uraian airmata. Tiba2 Laura beranjak dari tempat tidur dan keluar dengan rambut acak-acakan ingin menemui sahlan dirumahnya.

“Laura mau kemana ?”Tanya mamanya. Laura tidak menjawab pergi begitu saja. membuat khawatir orangtuanya.

Beberapa saat kemudian Laura sudah sampai didepan rumah Sahlan. Keluar bibik dirumahnya,

“Ada apa mba?” Tanyanya.

“Mana Sahlan?”

“O, dia lagi solat jumat.” Jawab bibik itu sambil menunjukkan sebuah musholah disamping rumah sahlan, yang pernah diceritan Sahlan mereka mempunyai mushola..

“Makasih bik”

dengan langkah galau Laura melangkah mendekati Mushola dan duduk di terasnya. Dilihatnya mereka masih beribadah,. Dalam menunggunya Laura hanya ditemani airmata.Tiba-tiba keadaan di mushola sudah mulai bubar. Dilihatnya Sahlan berjalan dengan seorang wanita cantik dan kedua orangtuanya. Membuat Laura tidak bisa menahan emosi.

“Sahlan!!!” Suara Laura sedikit keras membuat orang sekitar berhenti untuk melihat siapa orang yang meninggikan suara itu.Wajah Sahlan dan kedua orangtuanya memerah.

“Aku cuma mau minta penjelasan dari kamu?Sebenarnya kamu itu cinta enggak sama aku?”Tangis Laura. sepertinya Laura udah gak punya rasa malu sedikitpun hingga menangis didepan umum.

“Khan aku udah bilang..”Wajah Sahlan terlihat memelas.”Aku.. aku itu…”perkataan sahlan terpotong oleh ibunya.

“Heh Laura. Bagaimana bisa kalian itu satu? Kalian beda agama? Apa kamu mau pindah agama? Ha? Biar saya kasih anak saya ini sama kamu?” Tanya Ibu Sahlan dengan sinis.

Laura tidak bisa menjawab. Dia bingung. Apa itu? Yang dibutuhkan hanya cinta. Cinta yang tak bersyarat.Itu kata Sahlan kemarin.Tapi kenapa semua berubah… Laura menutupi wajahnya yang berderai airmata sambil dia berjongkok. Kejam. Pikirnya dalam hati.

Tiba-tiba terdengar suara mobil berhenti tepat didepan Mushola ternyata itu Papa Mama Laura.

“Laura!!”Panggil Mamanya. Sambil membantu Laura berdiri. “Mama” rengeknya sambil memeluk mamanya.

“Bu, ajarin tuh anaknya supaya punya malu sedikit.”Kata Ibu sahlan.

Sahlan terlihat kasihan melihat Laura. Teman wanita disamping sahlan kebingungan sendiri.

“Ayo.. Laura kita pulang”Ajak papanya. Baru berjalan beberapa langkah, Laura menoleh lagi.

“Sahlan!!! Kamu belum jawab…. Kamu itu cinta gak sama aku???”

“Enggak”Kata Sahlan begitu terpaksa matanya berkaca2.

“Apa? Jadi kenapa dulu kamu nembak aku? Ha? Kenapa dulu kamu bilang biarpun kita beda kita bisa satu? Kenapa kamu buat aku yang dulunya gak cinta sama kamu jadi cinta mati begini.. Kamu tega!!!! Yang aku mau bukan rumah kamu yang gede ini!!! Yang aku mau bukan karena kamu ganteng.. Tapi kamu harus ngerti, aku ini…..aku ini…aku……aku terlanjur cinta mati sama kamu!!!” Tangis Laura begitu histeris.

“Laura… aku minta maaf….”

“Gak ada artinya sahlan sayang… Itu gak bisa buat aku tersenyum khan???”

“Carilah yag lebih baik dari aku..”Kata Sahlan menunduk.

“Iya… Pasti.. Aku cuma mau bilang kamu gak akkan bertemu lagi dengan aku. Aku besok mau pergi ke Amrik. Aku kerja disitu. Mungkin aku akan dapat bule yang kasar yang enggak kayak kamu..”

Wajah sahlan begitu terkejut mendengar jawaban . Tergurat rasa penyesalan di wajahnya kini disadarinya mungkin dia lebih cinta mati daripada Laura..

“Kalau nanti kamu udah dapat cinta yang lebih baik, aku mau titip salam yah. Bilang dari cinta sejati kamu.Usahakan kamu harus dapat yang seagama sama kamu.. Oke.. Aku ngalah..Aku bakal rela disakitin begini.. Aku rela.. Selamat bersenang-senang…” Tangis Laura sambil berjalan menuju mobil bersama Mama Papanya. Awalnya Sahlan menginginkan kepergian Laura. Tapi….

“Laura!!!!!!!! Maafin aku sayang… Laura !!!! Aku cinta sama kamu.. Aku gak mau nyakitin kamu lagi..” Terlihat sahlan seperti ingin mengejar Laura tapi ditahan Ibu dan Ayahnya. Laura menoleh tapi Mamanya memaksa Laura untuk cepat-cepat pergi dari situ.

“Laura!!!!”

Perlahan mobil Laura berjalan.. Terlihat jendela mobil Laura terbuka muncul wajah manis Laura dengan senyuman pahitnya.” Kamu selalu terlambat…” Katanya.. Dan mobilpun mulai berjalan..

“Laura!!!”Kejar sahlan…

Laura melihat itu semua dari kaca mobil airmatanya berjatuhan..

“Jangan pergi Laura.. Aku sayang.. Sumpah aku gak mau jadi cowo yang terlambat tau tentang perasaan kamu lagi” Jeritnya terus sambil berlari mengejar..

“Mah, apa itu hanya sandiwara dia?” Tanya Laura sambil menyeka airmatnya. “Kayaknya enggak sayang”Jawab Mama sambil mengusap lembut rambut Laura.

“Laura kasih aku satu kesempatan lagi!!!!!!!”

Mobil Laura berlalu begitu cepatnya. Sahlan tak bisa lagi mengejar tubuhnya ambruk ke aspal. ‘Laura…Laura” katanya pelan.. Wanita yang ada disamping Sahlan tadi membantunya berdiri..”Pergilah!Aku ngejar dia!”Bentak Sahlan… “Kamu?” Begitu terkejutnya wanita itu dibentak, dia berlari menjauhi sambil meneteskan airmata.

Sahlan melihat mobil Laura tak kelihatan lagi. Dia menunduk, dia memukuli wajahnya..Arrggghhhh!!!!!!!

Peri cinta by Marcell
aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi


Repost dari kompasiana saya...

No comments:

Post a Comment

Silahkan Komentarnya ^_^