Thursday, May 31, 2012

Seorang Teman yang Meninggalkanku

Matanya nanar memandangi aku yang tergeletak lemah di atas rumput berwarna hijau yang sudah mulai kusam karena ribuan pijakan dari para prajurit. Aku berusaha memohon padanya untuk tak meninggalkan aku sendiri di tengah gempuran peperangan yang tak berkesudahan. Namun apa? Aku tak bisa berbuat apa-apa lagi. Ada luka yang tersibak lebar di pahaku,sementara di dadaku ada peluru yang menancap. Ah, ini menyakitkan, teman... Aku bisa mati di atas tanah yang seharusnya aku perjuangan dengan gagah berani. Namun apa? Baru satu hari aku menjadi prajurit tapi aku sudah melemah begini dan hampir menangis.