Tragedi di Keluarga Cengengesan

Entah apa salah dan dosaku akhirnya aku dititipkan oleh nenek kandungku ke keluarga koplak. Aku ditinggal begitu saja. Hiks...

Pada awalnya aku terkejut dan ingin terjun saja ke jurang begitu melihat bapak tiriku rambutnya gimbal (Tidaaaaaaaakkkk), tante tiriku hobby kesasar mulu (Tidaaaaakkkkkk), kakek yang pakek pipa terus (tidaaakkk), dan masih banyak yang lainnya.... hiks................

Aku mau lari saja. Kemaren aku sempat lari dari rumah keluarga cengengesan itu. Tapi aku dikejar-kejar bapak tiriku paparoni sampe ke pasar jualan sayur.
Aku udah teriak gini. "Rampooookkkk!!!! rampoookkkk!!!!!" tapi ga ada yang nolongin aku. Bukannya apa-apa, mereka semua takut sama paparoni karena paparoni mengaum kalo ada yang mendekat.

Alhasil, aku harus dipaksa kembali ke rumah keluarga cengengesan. Hiks... hari-hari pekerjaanku banyak sekali. Aku harus mencuci baju, ngepel, gosok, dan terkadang disuruh ikut jualan jengkol ke pasar sama oom afandy. Hiks... Sedih nian nasibku.
Kalo aku tidak menuruti perintah mereka aku dihukum digelitikin satu harian. KEJAM!!!!!

hanya sepupuku lah tempat aku curhat walau terkadang dia sering ketiduran diajak curhat. hikkkssss... kalau sudah begitu aku akan lari menjaga bebek2 di belakang rumah piaraan kakek armand. Tapi baru saja aku santai berbaur sama bebek2 eeeh nenek fitri datang.

"Ongol-ongol!"

Aku pun bangkit dan pergi menjual ongol-ongol. Hiks... Masihkah aku dianggap cucu? Kenapa sebegininya? hiksss...

#karna aku bosan nulisnya dan kebingungan bikin endingnya. yaudah aku berhenti sampek disini aja... dag dag dag....#

wkwkkwkwkwkkwkwkwkwkkwkwkwkkwkwkwk.............................

Cerpenis gak jelas dot com