Friday, June 10, 2011

kasus segmentasi pasar

Segmentasi Pasar
Pemahaman variasi kebutuhan dan keinginan konsumen menjadi pedoman dalam kepentingan merancangan strategi pemasaran. Konsumen memiliki preferensi sekaligus urutan tertinggi produk tersendiri. Dan tak dapat dihindari modus tindakan pembelian mereka adalah mencapai kepuasan dimana permintaan bervariasi sesuai dengan cara produk digunakan, serta pola konsumsi. Variasi-variasi demikian, mendorong pembagian atau dikenal segmentasi pasar. Segmentasi pasar merujuk kepada pengertian proses pembagian pasar.

Probabilitas segmentasi pasar muncul dari perbedaan atau variasi konsumen. Titik balik perbedaan tidak lain kesamaan yang menjadi basis penempatan individu konsumen ke dalam segmen. Perbedaan dan kesamaan tersebut, pun dipandang berbeda dalam keberadaannya oleh masing-masing bisnis yang berkepentingan. Oleh karena mengandung persamaan dan perbedaan, maka setiap segmen dapat diperbandingkan kuantitas dan atau kualitasnya sesuai dengan tujuan.

Proses segmentasi dimulai dari penentuan pasar. Lantas pasar dipandang berdasarkan kebutuhan atau preferensi konsumen, perilaku pembelian, karakteristik bisnis maupun manusia, atau berbasis situasi penggunaan. Masing-masing basis pandangan mempertimbangkan tanggapan konsumen terhadap perbedaan, mampu diidentifikasikan, dapat dilaksanakan, efektif dan efisien, serta stabil setiap waktu. Kemudian aktifitas pemilihan segmen pun dilaksanakan yang terikat erat elemen kematangan pasar, struktur persaingan, dan pengalaman bisnis. Pendek kata berlangsung proses identifikasi, pembentukan, penguraian, dan evaluasi segmen. Aktifitas-aktifitas tersebut, terjadi setelah kehadiran pasar seperti memotong kue tar, kue tarnya tentu saja ada atau akan kita adakan untuk keberhasilan bisnis yang diinginkan.






Kasus dari Segmentasi Pasar pada sebuah perusahaan Provider seperti Telkomsel (As dan Simpati)

Dulu sebelum keluar provider baru banyak orang memilih untuk memakai kartu dari provider Telkomsel. Mungkin karena tidak ada pilihan lagi atau memang sebagian tidak mau berulang kali ganti kartu. Terlihat hampir beragam orang baik tua dan muda memakai kartu tersebut untuk berkomunikasi.

Tapi dari tahun ke tahun tidak mungkin tidak ada para pengusaha-pengusaha yang berpikir atau berminat untuk membuat usaha di bidang komunikasi tersebut. Maka bermunculanlah Provider2 baru yang menawarkan kelebihan yang banyak dan lebih ekonomis. Sebagian mulai berpindah ke operator tersebut apalagi anak-anak muda yang masih sangat labil dan ingin komunikasi dengan teman temannya tetap terjalan dengan baik dan dengan harga lebih murah. Muncullah perbedaan dan variasi pada konsumen itu sendiri.

Lantas pasar dipandang berdasarkan kebutuhan atau preferensi konsumen, perilaku pembelian, karakteristik bisnis maupun manusia, atau berbasis situasi penggunaan. Mengetahui yang diinginkan konsumen itu adalah harga murah, bonus. Maka bisa kita lihat sekarang Telkomsel banyak menawarkan kelebihan pada tiap promosinya. Memasang tariff yang murah, memberikan bonus, dan harga dari kartu itu sendiripun relative murah. Sehingga para konsumen yang heterogen tadi manjadi bersikap homogen kepada produk dari telkomsel itu sendiri. Anak anak muda yang dulu menganggap Simpati adalah nomor untuk para kaum yang sudah tua-tua dan pengusaha, kini berpindah kembali ke Simpati, begitu juga dengan kartu As yang dulu sudah lama ditinggalkan kini menjadi sangat diminati karena tarifnya sangat murah dan pembelian pulsa bisa di mulai dari Rp.5000 . Sampai saat ini bisa kita lihat Jaringan Telkomsel masih lebih luas dari perusahaan yang lainnya dan sampai ke pedalaman sekalipun.

Telkomsel sudah berhasil merebut pasar tersebut dengan strategi segmentasi pasar yang bijak.
Padahal jika dipikir kembali masih ada produk yang lebih murah dan terjangkau tetapi atas layanan purnajual yang diberikan para konsumen menjadi betah memakainya.

1 comment:

Silahkan Komentarnya ^_^