Monday, May 12, 2014

Catatan Anak Rantau


Udah hampir setahun juga berjuang bertahan hidup di tano parserakkan ini. Yang aku tahu, harus lebih fight pada keadaan apapun itu. Jujur aja, sebenarnya merantau inilah titik awal dimulainya perjuangan bertahan hidup sesungguhnya. Dari yang dulu masih minta uang jajan dari ortu sekarang harus berpikir dewasa bagaimana agar semuanya bisa terbagi dan serba cukup. Apalagi dulu pertama kali merantau dan terima gaji pertama, keluarlah kata-kata "Harus bisa membagi-bagi uang yang sebenarnya ga bisa dibagi". Hahahaha... Ngeri-ngeri sedaplah pokoknya... :)
Well, biarlah aku curhat panjang lebar di blog terdahsyatku ini. Toh, ini blogku, suka-sukaku dong... #Gaje. Di tanah rantau yang sebenarnya ga jauh-jauh banget dari kampung halaman saya, eng ing eng Smoke City gitu lhoooo, aku telah ditempah menjadi gadis yang harus lebih dewasa. Di sini saya mengenal segala sesuatunya dengan sendiri. Banyak kejutan-kejutan di sini, entah itu masalah pekerjaan, masalah keuangan, masalah pertemanan dan yang terakhir masalah percintaan (Uh). 

Sekalipun aku jauh dari ortu tapi setidaknya aku merasa selalu ada dekat dengan ortu, poda (nasehat) mereka  selalu aku ingat-ingat. Poda itulah yang selalu aku harap-harap agar diucapkan ketika sedang berbincang-bincang via telepon, atau setidaknya aku selalu bertanya, "Mak, berdoa apa tadi pagi?" Pertanyaan polos dan ga banget untuk anak gadis seumuran aku. Tapi itulah... Aku bertanya seperti itu toh supaya aku punya kompas dalam hidupku.
Terkadang ortu selalu menuturkan tiap doanya. tiap harapan dan cita-citanya. Terkadang aku pun begitu selalu bertanya bagaimana sebaiknya saat aku menghadapi masalah, entah itu masalah pekerjaan atau pun percintaan (Uh lagi).
Harapan ortu selalu klise, dan kalo pun aku kasih tau di sini ga ada istimewanya sama sekali. KLISE! Tapi teap aja akan aku tuliskan ketulusan Mamak membawa namaku dalam doanya, dia selalu berharap aku baik-baik aja dalam pekerjaan, baik-baik aja dalam berteman, berharap supaya aku urus diri sendiri tanpa mengurus urusan orang lain, berharap supaya aku ibadah tiap minggu dan ga mau kalo aku gereja di tempat lain selain HKBP (Hahaha) dan kata-kata yang paling melekat dalam ingatanku itu adalah "Jangan bikin sakit hati laki-laki, ya, Lik?"

"Jangan bikin sakit hati laki-laki, ya, Lik?"
Untuk hal yang satu ini terkadang aku gagal. Tingkat keegoisanku ini masih di atas langit ketujuh jadi susah turunnya, mungkin aku harus bertemu laki-laki sejiwa yang bisa membawa aku ke jalan yang benar dan membuat aku luluh dan ga egois lagi dweh (Nyadar juga kalo egois). Untuk itu aku seringkali give up untuk urusan pacaran, Terkadang mikir "nanti datang juga yang baik", nanti akan ada yang memperhatikan aku dan bersedia menjadi pendengar tiap keegoisanku dan membentakku dengan lembut supaya aku berubah. Laki-laki dari mana itu, yaaakkkk? (Wkwkwkwkk). Taulah, secara aku dinaungi zodiak Leo. Zodiak yang dibilang-bilang si egois. Huft....
Aku bukannya banggga jadi orang egois, tapi mungkin aku punya sudut pandang sendiri dalam memilih laki-laki.
Dulu waktu kuliah aku pernah ketemu sama laki-laki bodoh yang membiarkan aku menunggu dirinya sendirian di sebuah taman (Depresi sekali nunggunya). Sampai akhirnya aku mengeluarkan omongan kasar, dan pulang-pulangnya malah nagis-nangis di dalam angkot. Aku janji dalam hati supaya jangan kenal dia lagi... Eeerrrhhhh... :'(
Aku juga pernah ketemu sama laki-laki yang polos tapi romantis juga (Lumayan). Tapi untuk menyatukan jalan pikiranku ke dia itu kayaknya sama aja seperti menegakkan benang basah.
Aku juga pernah kenal laki-laki, sempat dekat tapi terkejut setengah mati saat tau dia bentar lagi akan menikah. Hellooowww??? Hidup saya sedari dulu udah rumit, jangan tarik saya ke dalam kehidupan rumitmu lagi dwwwooooonnnnggg... :'(
Depressiiiii... Sampe curhat ke teman Kompasiana, dia bilang supaya aku jangan galau, tapi belajarlah untuk berteman dengan laki-laki siapapun itu. Latihan perasaan, tapi jangan gampangan. Yupppsss... Makasihhh... :'( Walaupun udah desprate sekaleeee....
Laki-laki seperti itu memang ga punya maksud jahat tapi tetap aja, kepolosannya menarik saya dalam kerumitan hidupnya membuat aku muak dan benci. Leo itu memaafkan tapi saat kepercayaannya dirusak dia susah untuk diajak balik seperti semula. Ibarat sebuah piring pecah, dia ga bakal bisa dipakai lagi walau pun dia diperbaiki tetap aja dia ga sebaik yang dulu. Betul gak???? :p
Oia, akhir-akhir ini aku suka sama sebuah lagu, lagu yang ga bagus-bagus banget tapi aku berusaha anggap bagus aja.... Sebenarnya ada maksud tujuannya, ada kenangan tersendiri, tapi sudahlaaahhhh.  Hahahaha.... Dengar di sini yuaaahhhh... KLIK!
Arti lagu itu maksudnya adalah pertemuan sepasang kekasih yang sejiwa dan memang cocok dalam hal apapun tapi terpisahkan oleh dunia yang mungkin sama sekali ga ngerti apa itu cinta yang sejiwa. Di mana ya pasangan yang sejiwa itu..??? Hai, sayang.... Just me and you againts the world yaaahhhh... :)) Hahaha.... Buyarkan khayalan ituu

Jodoh itu dicari
Pernah ga mikir kalo kita merantau terus berkutat sama pekerjaan aja, terus pergaulan juga hanya mereka-mereka yang di kantor aja hidup serasa hambar minta ampun? Itulah yang aku rasakan sekarang ini. Kalo pergaulan cuman itu-itu aja, otomatis jodohnya dati tempat itu juga, dari pergaulan itu juga. Ah, hidup yang ga ada tantangannya sama sekali. Makanya aku pernah mikir untuk ikut organisasi apa kek. Supaya aku punya banyak teman. Contohnya gabung ke naposo gereja (pemuda gereja), bisa jadi membuat pergaulanku semakin luas di tanah perantauan yang baru satu tahun ini kukenal. Okey, tapi kayanya disimpan dulu, tunggu aku punya kendaraan sendiri, supaya gampang bepergian kalo ada pertemuan gitu. Hehehehe, semua khan bertahap, yuahhhh... ;)
Tunggu aku yah para naposooooo.... :)
Punya Saudara di Perantauan
Udah setahun aku pasrah aja kalo aku itu memang ga punya saudara di Pekanbaru ini. Tapi ternyata OMG... Sabtu yang cerah aku dihubungi nomer Bou yang dulu pernah kukenal 'katanya'. Ketemuan lagi, ketemu sama iban-iban kecilku. Entah kenapa punya saudara baru di tanah rantau ini serasa dapat hadiah juara satu.... :)) Makin panjang dweh kaki ini... Yang anak rumahan, lambat laun jadi melanglang buana, tapi mudah-mudahan jangan sampe kelewatan yuuuahhhhhaaahhhhahhaaa... :))
Pulang Kampung?
Entah kenapa yah, aku punya prinsip, aku bakalan pulang kalo aku udah mapan, mapan apa dweh namanya, tapi setidaknya ga malu-maluin. Jujur aja aku ini belum ada apa-apanya. Jadi ya sudahlah.... Paling lambat  aku pulangnya pas tahun baru aja... Hehehe... Pasti udah mapan di hati dwooonggg yaaahhhh...
Ah, udah dwehh... Udah ngantuk juga... Saatnya selesaaaaiiii... Udah duluuuuu... Selamat malam yuaaahhh anak rantauuuuu... God bless you anak rantauuuuu... :*

6 comments:

  1. Read!
    Anak rantau sekarang sudah berubah jadi wanita karir, Lie..
    Berjuang meniti karir, mencari masa depan, sambil menunggu kesempatan untuk mengejar cita-cita penulisnya, atau malah terserempet kesibukan sampai cita-citanya ga bergaung lagi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. kesibukan apa dirimu, prisss??? aku kok kayaknya ga ada sibuk-sibuknya yahhh... yg ada malah galau-galaunyaaaaaa.... :))
      salam mengejar cita-citalahhh priiiissss.... :D

      Delete
  2. Salam anak rantau
    __\☁=))_‎​ ┼┼aa┼┼aaƗƚa..Ɨƚa..Ɨƚa..
    \ː̗=))ː̖
    ^'// \_
    ^'__\☁=))_‎​ ┼┼aa┼┼aaƗƚa..Ɨƚa..Ɨƚa..
    \ː̗=))ː̖
    ^'// \_
    ^'

    ReplyDelete
  3. Curhatan yang jujur. Gbu ;)

    ReplyDelete

Silahkan Komentarnya ^_^