Dear Friska,
Kau memang manis, Teman. Apalagi saat kau bersusah-susah menulisi aku surat
dan menyelipkan hadiah manis untuk kau kirimi sebagai hadiah ulang tahunku. Aku
dan kau memang ditakdirkan sebagai sahabat. Kau suka menulis, aku pun demikian.
Kau suka bermimpi, aku pun demikian. Bahkan tanpa malu-malu kita pernah
berharap menjadi penulis besar. Itu sangat manis teman.
Friska, kini usaiku sudah 21 tahun dan sebentar lagi kau juga akan 21 tahun.
Mungkin kita sudah mulai tercekik oleh mimpi-mimpi yang sempat kita
oceh-ocehkan di emperan Ramayana itu sambil menunggu hujan berhenti. (Kita
bagaikan pengemis saja, hahaha…). Sesungguhnya, aku takut dengan ocehan-ocehan
kita itu. Apa benar semua mimpi yang kita keluarkan tanpa malu sedikit pun itu
akan terealisasikan? Merantau ke Bandung setelah lulus? Kota terkeren dalam pikiran kita berdua.